Jumat, 25 Maret 2011

Optimalisasi Peran Orang Tua Yang Beraktifitas Di Luar Rumah (Bekerja/Studi) Dalam Pengembangan Pendidikan Kepribadian Anak

Tanya Jawab Semilis Kharisma 2009
Optimalisasi Peran Orang Tua Yang Beraktifitas Di Luar Rumah (Bekerja/Studi) Dalam Pengembangan Pendidikan Kepribadian Anak
Narasumber :  Ibu Hj. Neno Warisman
5-10 Januari 2009

 1. (Nita-Hamburg): Bagaimana menumbuhkan keberanian anak untuk tampil di depan umum.
Jwb: Pertanyaan saya mohon dijawab dulu ya mbak Nita...
a. Apakah semua pekerjaan atau profesi manusia membutuhkan „tampil di depan umum?“
b. Siapa yang Mbak Nita maksud dengan "umum“ ? Mungkin khalayak ramai, seperti jamaah, atau penonton, atau sekumpulan orang yang melakukan kegiatan, ya? Oke, mbak. Kalau khakayak ramai yang dimaksud, bolehkan kita menjawab bersama, untuk keperluan-keperluan apakah anak kita harus tampil di depan khalayak? Pesta sekolah? Lomba? Acara keluarga?.... Tolong disimak, untuk tujuan apa dulu?
c. Apakah standard kecerdasan anak kita „wajib“ diukur oleh keberanian atau kemauan dia untuk tampil di depan umum, atau itu hanya merupakan mitos?
Atau ada cara lain? Ada ukuran lain?

Nah, mbak Nita, dari jawaban-jawaban mbak Nita mbak Nita pasti akan bertemu dengan 2 rumusan: Perihal tampil tersebut,
a. Dasarnya apakah hal tsb dilakukan untuk kepentingan/kemauan/cara pandang kita, para orang tua....
Atau b. memang merupakan kebutuhan/kepentingan, kemauan asli dari anak itu sendiri. Ini harus kita sepakati dulu. Kenapa? Karena kita sepakat, kita hanya memberikan apa yang bermakna untuk otaknya, yang bermakna untuk perkembangannya, hingga ke masa depan.
Nah, mbak Nita, dari jawaban-jawaban mbak Nita mbak Nita pasti akan bertemu dengan 2 rumusan: Perihal tampil tersebut,
a. Dasarnya apakah hal tsb dilakukan untuk kepentingan/kemauan/cara pandang kita, para orang tua....
Atau b. memang merupakan kebutuhan/kepentingan, kemauan asli dari anak itu sendiri. Ini harus kita sepakati dulu. Kenapa? Karena kita sepakat, kita hanya memberikan apa yang bermakna untuk otaknya, yang bermakna untuk perkembangannya, hingga ke masa depan.

 
2. (Amru-Braunschweig): Bagaimana cara menumbuhkan kecerdasan sosial pada anak?
Karena anak saya membutuhkan waktu yg cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan orang baru atau teman yg baru dikenalnya. Adakah kiat2 yang bias diteapkan untuk menumbuhkan kecerdasan sosial pada anak?


Jwb: Kecerdasan social yang dimaksud kalau neno tidak salah semisal, mampu bersosialisasi dengan orang lain, memberi empati, menunjukkan keberpihakan, sampai dapat mengekksekusi sebuah gagasan… begitu kan pak amru? Pak amru ayah yang luarbiasa jika pak amru menghendaki anak yang cerdas sosialnya. Kelak jika pak Amru mempraktekan hak-hak ini, pak Am bukan hanya mendapatkan ana yang cerdas social tetapi TANGGUH SOSIAL. Ini adalah era dimana ketangguhan menjadi primadona peradaban.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan:

a. Menerima dulu rasa enggan, malu, salah tingkah dst dari anak kita sebagai bagian yang unik, yang wajar dari dia sehingga kita menerima dia apa adanya dan dapat menikmati rasa malunya tersebut sebagai bagian dari dirinya yang sama menariknya dan sama berharganya dengan bagian lain dari dirinya yang terterima oleh kita. Artinya, tidak ada suatu sikap kita yang menunjukkan ketida puasan kitaa, kesal, memaksa, dan meremehkan apalagi pada persoalan rasa malunya dia.
b. Untuk itu perlu kita merancang sebuah sikap positif melalui bahasa verbal dan non verbal yang dapat diddengar, dilihat dan dirasakan oleehnya, sebagai sebuah ketulusan dari pihak kita. Tidak patut bagi kita mengritik sikap tersebut, melainan kita terus mengapresiasi dia dengan ucapan ungapan atau sikap yang diterima olehnya sebagai dorongan, bukan ancamaan, misalnya: “ Adik belum mau berkumpul dengan teman-teman? Ayah mengerti. Dan ayah yakin teman-temanmu juga mengerti. Kalau nanti kau sudah merasa ingin berkumpul, jangan ragu-ragu, mereka semua pasti senang. Ok? “
Sejenis itu.. Saya yakin pak Amru dapat menyusun bahasa hati dan mimik bapak jauh lebih bagus dari contoh yang saya berikan.
c. Membacakan atau menceritakan kkisah-kisah keberanian, yang membuat ia tidak merasa dinsehati. Lalu membahasnya, menanyakan pendapatnya, dst.
d. memberi challenge atau tantangan tantangan yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Ini bias dilakukan dengan semisak bermain peran-peranan di rumah…

3. (Susilawati-Swindon) Bagaimana melatih anak usia 5 thn yang pemalu dan kurang mandiri?
Jwb; Buat mbak Canti, mbak Susi dan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan Penanaman Karakter. Dengan segala keterbatasan saya, saya berusaha memberikan beberapa tips berdasarkan pengalaman lapangan.

Pertama. Marilah kita sepakat bahwa otak anak pada prinsipnya menolak semua tindakan atau stimulan negatif Itu artinya, ketika anak-anak kita bertingkah laku negatif, maka yang harus kita lakukan adalah tidak terlalu mempedulikan sikap negatif tersebut tapi justru segera mengenalkan karakter positif. Mengenalkan karakter kepada anak bisa dilakukan dengan bantuan media. Maksud saya media juga termasuk diri kita. Salah satu cara paling populer hari ini adalah dengan banyak menanakan kisah. Al Quran, sirah dan riwayat banyak menyimpan khazanah kisah. Contoh kongkrit di depan mata hari ini, lihat saja kebrutalan israel. menjadi tidak heran kita, ketika kita lihat karakteristik mereka melalui kisah dalam al quran. lihat al maaidah deh. disana jelas sekali karakter bodoh, dzalim, perangai serakah, tidak tahu malu, mental budak, degil, dst dari bangsa Israel tersebut.

Kedua, setelah mengenalkan karakter maka yang harus kita lakukan adalah memahamkan secara pelan-pelan kepada anak kita karakter positif tersebut. Memahamkan karakter kepada anak memang membutuhkan pengulangan. Tidak hanya itu anak-anak juga membutuhkan suasana yang aman dan nyaman. Setelah memahamkan yang harus kita lakukan adalah membiasakan karakter tersebut kepada anak.

Ketiga, penanaman dan pengenalan serta pembiasaan karakter kepada anak amatlah membutuhkan TOKOH TELADAN. Anak-anak membutuhkan contoh yang hidup, dekat dan menarik bagi mereka.

4. (Canti - Kassel) Bagaimana melatih anak 1 tahun agar tidak menangis menghadapi orang dewasa yang asing baginya?


Jwb : Canti, yang mulia. Anak umur 1 tahun adalah fitrahnya menangis  ketika menghdapi orang asing. Apalagi orang asing itu datang dengan cara-cara yang tidak membuat dia nyaman. Ingatlah bahwa anak-anak kita itu pada awalnya hidup dengan sangat tenang dalam rahim ibunya. Ada baiknya ketika mau mengenalkan kepada orang asing, kita menyikapinya dengan secara bertahap.

Saya punya keponakan yang sampai usia 5 tahun masih sayja tidak mau turun daari mobil jika ada kumpul keluarga. Pada usianya 8 tahun hari ini, ia menjadi anak yang paling disukai oleh teman temannya selain ia juga punya keunggulan di kecerdasan mathematical-logical. Sikap ibu bapanya tidak memaksa tapi memahami dan menerima. Lagi-lagi paradigma orang dewasa bahwa saat berkujmpul, anak juga mesti dapat get along with other, tidak mutlak harus sama pada setiap anak. Percayalah anak membawa keunikannya masing-masing yang berbeda beda. yang tidak berbeda adalah bahwa setiap anak ingin dimengerti, didengarkan, difahami, dihargai , diterima sebagaimana fitrahnya.

5. (Amelia - Southampton) Bagaimana menghadapi anak yang mudah menangis dan apa pengaruh menangis bagi anak? Karena anak laki2 saya yang berumur 3 th mudah menangis dan merengek untuk hal2 sepele.Bagaimana menghadapinya? adakah dapaknya pada  kepribadian dan emosinya di kemudian hari?
Jwb: Buat mbak Amelia . Sungguh menangis adalah fitrah anak. Artinya kita bersyukur anak kita diberikan alat oleh Allah untuk mengkomunikasikan masalahnya. Tugas kita adalah mengelola, menempatkan tangisan anak kita tersebut. Beberapa tips berikut ini mungkin menolong mbak Amelia.
Sebelum pertama, (hehe) coba cari keberterimaan kita pada tangisan anak. kemampuan kita untuk tidak merasa disusahkan oleh tangisan anak. kemauan kita untuk menemukan "message" di balik tangisan itu dan percaya bahwa anak kita mengalami atau memiliki sesuatu yang ia sendiri tidak bisa atasi di balik tangisnya tersebut. Sehingga ada semacam kerelaan dan keinginan kita untuk membantunya, menemani dan menemukan dia dengan situasi yang lebih nyaman, lebih menyenangkan. gitu.
nah sekarang sarannya,
Pertama, ajak anak untuk menjelaskan dulu semampunya tentang masalahnya kenapa menangis. Bertahanlah sampai anak terbiasa menjelaskan dulu. Minta dia berhenti menangis. Kedua, mungkin kita harus tegas bukan keras dalam menyikapi tangis sang anak. Ada kalanya anak-anak merasa dengan tangis semua permintaannya akan dituruti. Ketiga, tentulah selalu bersikap "dalam pengetahuan ALLAH", artinya kita , dalam berhadapan dengan anak kita selalu tidak pernah tidak menjalin dan memegang kuat buhul tali kita kepada ALLAH. Kita tidak berdiri sendiri. Menghadapi tangis anak yang kejang atau terkena musibah  akan merupakan kegoncangan luar biasa jika kita tidak yakini, tidak sesuatu terjadi di luar pengetahuan dan ijin ALLAH. Allah selalu bersama anak kita dan kita dan ALLAH selalu menjadi penolong dan pemimpin.

6. (Almy - Houston, USA) Bagaimana membuat anak lbh mau maen sendiri, shg tdk melulu minta ibunya menemaninya bermain spjg hari. Dan apakah tips2nya karena saya sudah mencoba memahamkan bahwa ibunya punya pekerjaan lain dan memberikan berbagai mainan untuk menyibukkan dirinya.
Jwb neno: Mbak Almy yang baik. Sayang  mbak Almy tidak mengatakan usia anaknya. Pada prinsipnya semua  perubahan pola dalam kehidupan anak-anak kudu dilakukan dengan cara bertahap dan harus sesuai dengan tahap perkembangan anak kita.

Saya sarankan cobalah evaluasi apakah selama ini ketika kita bermain dengan anak kita sudah  bermakna atau belum. Artinya, anak-anak akan melupakan semua yang kita lakukan ketika interaksi kita dengan mereka tidak berarti untuk kehidupannya.
Begini mbak ALmi, bermakna itu bukan sekedar hadir bendanya, tapi juga alasan hadirnya. misal anak kita ulang tahun saja. kan tabiat kita memberi hadioah. kalau kita meberi hadiah tanpa menambahkannya dengan sebuah kartu ucapan atau dering telepon yang menyertai hadiah tersebut, maka hadiah tersebut menjadi tidak bermakna. dia hanya benda saja. hati anak kita tidak mencatat apapun kecuali ada sebuah benda di tangannya. Atau lebih jelas lagi, ketika anak saya berulang tahun ke 12, saya menghadiahi dia sepasang kaos anak laki dan perempuan untuk usia 1-2 tahun dan 3-4 tahun. Kalau selama ini saya tidak menanam padanya bahwa yang terbaik dari prestasi seortang anak perempuan adalah menjadi ibu bagi anak-anaknya, dan kalau selama ini saya tidak mensahkan, membenarkan, mengangguk, menyetujui dan membanggakan cita-citanya yang mulai untuk  ingin menjadi ibu yang menghafalkan al quran untuk anak-anaknya, maka hadiah tersebut amat jauh dari bermakna.
Begitu, mbak.

7. (Ita - Oldham) Bagaimana kiat menasehati anak laki (usia 9 tahun) agar tidak mudah terpengaruh dengan teman-temaannya?Anak saya laki-laki (9 tahun), sangat exited sekali jika ada teman baru. Sebenarnya itu tidak masalah, jika temannya adalah anak yang baik. Terkadang, justru anak saya yang mudah terpengaruh dengan sifat buruk temannya. Apakah ini wajar dan bagian dari usia pertumbuhan?
Jwb; Mbak Ita yang baik. Usia 7-10 tahun adalah usia penanaman kestabilan. makanya dididik anak kita untuk shalat di usia tersebut. namun apakah lagsung "jadi"? belumlah tentu. kadang, ada profil anak kita yang baru pada usia 18 tahun nanti dia ajeg shalatnya, tapi ada juga yang usia 112 asudah mantap tidak tinggal shalat lagi, tapi ada juga yang umur 25 masih terus diingatkan. Nah, masa 7-10 ini kita sedang lagsung dihadang oleh masa yang kita sebut masa peralihan. aatau pra baligh. ini masa thunder pertama. anak kita berubah. ya hormonal. ya perasaan, ya akalnya. Teman, untuk anak mbak di usia pra baligh ini luar biasa pengaruhnya memang. ini sessi dia membuktikan dirinya dapat diterima oleh teman-temannya, punya club atau gang, dan  kelompoknya itu menjadi pusat minat dia.
Ketika menghadapi ini mungkin ada beberapa tahapan yang kudu kita pahami. Pertama, anak-anak umur tersebut akan sangat senang meng-copy. Bukan hanya pada usia 3-6 tahun, tapi masih berlanjut pada masa 7-14 tahun. dia senang meniru siapa yang dia sukai. ketika usia dini, dia meniru sembarang, apa saja. tidak ada subjektifitas dia. tappi di usia ini dia ssudah meletakkan seleranya. Setelah meng-copy mereka akan melakukan melakukan apa yang di-copy. Ketika mereka melakukan dan tidak ada yang mendampingi, maka mereka akan memasukkan itu ke dalam agenda kebutuhan hidupnya. Artinya, karakter itu akan jadi bagian dalam hidupnya.

Mbak Ita, kita memang kudu menajamkan radar parenting kita. Setiap tahap yang dilalui anak tadi sebaiknya kita hadir untuk sharing. Nah dari hasil sharing tersebut kita akan menentukan sikap mana yang ditiru anak yang harus di delete mana yang justru harus dipertahankan.
Tapi most of all, mbak... kita percaya, perkembangan anak kita (jiwa) amat banyak mengalami perubahan. tiang tiang pembiasaan, perhatian, keteladanan, nasihat dan sangsi (nashih ulwan) tetap terus dapat kita pegang. PAda akhirnya memang kita selalu menyandarkan hati kita pada ALLAH semata ketika dalam proses bertumbuh dan berkembangnya anak kita , kita melakukan ikhtiar, mengayakan knowledge kita, mempraktekannya sekuat hati dan badan kita,  sesungguhnya kita sedang bersangka baik pada ALLAH, percaya bahwa aAllah lebih mampu menjadikan anak kita seperti apa yang ia kehendaaki. Soal berpengaruh atau tidak, pasti ada pengaruhnya, tapi apakah pengaruh itu bertahan lama atau tidak, bisa jadi ya jika pengalaman pengalaman tersebut tidak diimbangi oleh ajakan kebaikan yang banyak, yang menyeimbangkan.

8. (Nita-Hamburg): Bagaimana memberikan kritikan yang tepat kepada anak usia 5-8 tahun?

Jwb: MbakNita, dalam makalah saya mencantumkan ada tiga komunikasi yang patut pada anak ( komunikasi dukungan, bimbingan dan perbaikan ). Nah, ketika Nita mau mengkritik anak lakukanlah dengan 3 cara komunikasi tersebut.

9. (mellisa-Indonesia)Bagaimana memberikan reward dan punishment yang baik dan mendidik?

Jwb  : Mbak Mellisa yang baik... Banyak perbedaan tentang reward dan punishment ini. Saya tidak hendak mau masuk ke dalam perbedaan tersebut. Menurut pengalaman saya, saya berprinsip yang dibutruhkan anak itu adalah ‘TANTANGAN’ dan “KONSEKUENSI’. KAlaupun mau memberikan reward berikanlah yang mengandung tantangan dan tentu harus sesuai dengan tahap perkembangan anak. Begitu juga kalau mau memberikan punishment tentulah lebih kepada konsekuensi agar anak mengerti kenapa dia dilarang.

10. (Nita-Hamburg): Bagaimana cara yang tepat untuk menengahi peselisihan diantara anak-anak?
Jwb : Mbak nita yang sabar,
Ada beberapa tips. Pertama, tenangkan hati ketika pecah perang saudara tersebut. Kedua, minta izinlah untuk masuk ke dalam perang saudara tersebut. Ketiga, tahan-tahanlah diri agar tidak menjadi hakim tunggal. Biarkan atau ajak anak untuk merekalah yang menyelesaikan masalahnya. Ketiga, selalulah mengajak anak untuk memhami dengan baik mana yang baik mana yang tidak baik dari tingkah laku mereka. Dengan demikian kita bias mengajarkan kepada anak menerima kesalahan dan kekalhan.

11. (Canti - Kassel) Bagaimana melatih anak agar tidak mudah berbohong?

Jwb : Pengalamankan pada anak kita peristiwa peristiwa berharga yang menyenangkan dan menguntungkan ketika kita melakukan kejujuran. bisa melalui cerita lagsung padanya, bisa juga sharing dengan yang lain, tapi dia dengar, misalnya. Dan cari juga dengan sepenuh hati upaya untuk memengalamankan padanya sendiri peristiwa peristiwa jujur itu menyenangkan sehingga hatinya terpikat sedikit demi sedikit ia meninggalkan kebiasaan bohongnya. kedua, awasi sumber makannyaa. ketiga, doa dan doakan agar ia menjadi shiddiq.

12. (Canti - Kassel) Bagaimana melatih anak agar tidak mudah marah/emosi?
Jwb : yang pertama, perbaiki pola makan. begini , nanti di dialog akan insya ALLAh saya kupas soal pola makan yaqng ternyata amat sangat penting. mungkin di luar negeri kita menjadi amat sulit menemukan makanan segar (kita harus berubah mengartikan halal thayyib hana sebagai halal dan baik. tap-i thayyib harus disadaari, yang dimaksud rasul adalah segar – tanpa bahan pengawet, penyedap, pewarna, chemicals apapaun) . jadi anak yang emosinya kurang stabil harus kita cukupkaaaan kuota airnya, kita hindaarkan dari 3 hal utamna ini 1. gula putih, 2. tepung dng segala keturunannya. 3 mentega. Ada lagi 3 yang lain, akan saya bahas kalau tertarik pada seminar.

13. (Rina Tiara - Aachen) Bagaimana menghadapi anak(kakak usia 3 th 4 bln) yang 'cemburu' kepada adiknya (1 th 5 bln) dan tips2 apa yng bias diterapkan ?
Jwb: Cemburu atara saudaara akan terus berlangsung sampai bahkan dewasa, kalau karakter-karakter mulia tidak kita tanamkan sampai terjadi pengulangan atau penebalan inforrmasi yang disebut myelinisasi , yang kita kenali di proses di otak anak kita.
Saran pertama,
Perbaiki cara kita bersikap. kita sering alpa, lupa, menganggap anak yang besar harus rela, harus lebih mau memberikan waktunyaa kepada adik karena adik masih bayi. kita tidak boleh membangun kompetisi disini tapi koperasi. kalau kita suka mengatakan kalimat kalimat yang lebih mendahulukan kepentingan adik , maka otomatuis akan muncul kecemburuan. Maka kita harus m"membayar" mahal nanti sebab anak sulung merasa tidak disayang, tidak diperhatikan, dst, dapat berakibat melukai hatinyaa. Cara mengatasi, kita harus tahan diri dan bersikap sangat objektif sehingga. Berikan dan buat hari-hari dimana sang kakak memiliki kita sepenuhnya, atau jam jam yang adiknya dapat kita titip asuhkan pada teman, walau tetap di rumah kita, atau gantian dengan ayahnya, atau saat saat adik tidur, kita cari dia kita peluk si kakak sambil kita meyakinkannya kita amat rindu padanya dan kita nikamati, kita buat golden moments bersama dia seorang, dengan mencurahkan seluruh radar perhatian kita padanya sehingga ia di balik sadarnya dapat merasakan ia tidak kalah istimewanya dengan sang adik yang mungkin untuyk nya hadir sebagai makhluk asing baru yang telah merampas kebahagiaannyha dulu sebagai si tunggal.

14. (Emil - Würzburg) Bagaimana caranya menghadapi anak yang sering membantah, adakah tips-tips tertentu untuk membuat mereka menjadi lebih gampang menurut?
Jawab- membantah kenapa tidak boleh kalau ia membantah untuk hal yang benar? Persoalannya bukan bantahannya tetapi cara mengemukakannya , bukan? Sebab berbahaya jika kita memangkas habis sifat korektif, pembelaan diri dan pembangkangannya tanpa menyadaari itu juga penting untuk hidupnya kelak. Nanti jadi anggota dewan dan menteri serta pemimpin rakyat yang inggih inggih doang gimana? hehe. jadi, kita terima mesagenya, lalu kita arahkan caranya.

Jwb:
Untuk mbak Canti, mbak Rin dan mbak Emil. ( lihat juga jawaban no 3 )

15. (Alfi - Cannes) Bagaimana cara memberikan kasih sayang yang sama untuk anak2?Saya ingin menanyakan bagaimana caranya memberikan perhatian dan kasih sayang dalam porsi yang sama, yang adil, kepada anak2 kita yang lahir pada kondisi status ibu tidak sama? Saya merasa, setelah memiliki anak yang ke dua, saya tidak memberikan kasih sayang yang sama pada anak pertama saya karena waktu itu saya masih berstatus pelajar. Dan sebaliknya, biarpun saat ini saya bersatus ibu rumah tangga sepenuhnya, saya merasa tidak bisa memberikan perhatian eksklusif kepada anak ke dua saya karena ada abangnya yang musti diperhatikan juga.
Jwb : lihat jawaban ke mbak rina ya.

16. (Asfira-London): Bagaimana cara supaya adik tidak mengikuti kebiasaan buruk kakaknya (misalnya teriak2 scr berlebihan ketika kesal)?
Lihat no 3

17. (Dita-Karlsruhe) yang dimaksud adalah Bagaimana cara yang tepat menghentikan kebiasaan anak yang suka memukul?
Sama dgn no 3

18. (Prias-Dallas) Saya memiliki anak laki-laki berumur 1.5 tahun, sampai saat ini anak saya belum bisa bicara. tiap kali diajarkan bicara dia selalu menolak dan teralih perhatian. Ketika dia menginginkan sesuatu dan tidak tercapai, dia selalu menangis, berteriak dan menggulingkan badan di lantai. Saya jadi khawatir kalau dia terkena ADHD, apakah benar ini salah satu tanda ADHD?
Jwb : Prias. Saya bukanlah orang yang ahli soal ini. Saya hanya ingin menyarankan beberapa hal. Pertama, saya mengajak untuk selalu sangka baik kepada Allah tentang anak kita ini. Kedua, saya sarankan menanyakan kepada ahli tentang konsisi anak kita.

Sebagai teman berbagi saya juga mengusulkan untuk melakukan upaya kecil untuk memperhatikan makanan, ini amat penting. perilaku anak kita amat sangat bergantung pada jenis makanan yang ia makan. contohnya autissisme. ternyatga ini adalah hal pencernaan. ketidak mampuan mengolah enzyim dst, apalagi dengan asupan nutrisi yang buruk...adhd bukan penyakit dan kita bicarakan kabar kabar dari pola makan berdasarkan penemuan akhir mengenai nutrisi, akan sangat menarik di forum ya.

19. (Emil-Würzburg): Bagaimana cara memilih mainan yang tepat buat anak dalam menumbuhkembangkan kecerdasan mereka baik kognitif, afektif maupun psikomotorik
Jwb: Emil. Pertama, sebelum memberikan mainan yang harus kita  sedikit tahu adalah tahap perkembangan anak. Kedua, berikanlah permainan yang patut dengan usia perkembangannya. Ketiga, selalulah berprinsip bukan karena hebatnya mainan tapi bermakna atau tidak mainan itu bagi anak-anak kita.

20. (Ona-Padang) Bagaimana cara melatih kesabaran dalam mendidik anak?
Jwb  : 3 aspek. fisik kita, harus cukup air, 30 mili x berat badan tubuh jangan abaikan. kondisi lelah badan, diperbaiki dengan jam tidur yang memadai, aspek 2 psikologis kita, lebih banyak menpraktekkan dzikrullah. jangan pakai metoda zikir yang keluar dari rasul. tapi harus jelas zikir tersebut memang dilakukan oleh rasul. kan ada 4 alasanyang harus difahami oleh orang yang berzikir, gitu kan, mbak. 1. lafaznya benar, hitungannya seperti rasul dan ada dalil haditsnya, gitu, tahu waktunya dan tahu tujuannya. dzikir rasul tiadak berlebihan tidak dihitung ribuan kali. paling banyak 100. waktunyaa pagi dan sore atau diantara itu dan tujuannya pada masing masing keperluan. Yang jelas, rasul tidak ruwet, tidak aneh, tidak membebankan.
selanjutnya, ya kita banyak ikut seminar, pelatihan, sharing club dan melihat sekita kita akan sangat memperkaya.

21. (Ninoek - Hamburg) Bagaimana melatih kesabaran dalam mendidik anak, supaya dapat maksimal mendidik mereka?
Jwb: Ona dan Ninoek. Pertama, kita memang harus sabar duluan. Kedua, terimalah dulu anak apa adanya. Ketiga, harus jelas ukuran sabar kita dengan sabar anak. Kadang kita terlalu memaksakan sabar menurut kita dengan sabar menurut anak. Keempat, inilah yang paling utama yaitu BERIKAN CONTOH LANGSUNG tentang sabar itu kepada anak.
LAlu, beri sekali lagi pengalaman pengalaman melalui cerita pada nmereka betapa sabar itu menang. tapi jangan luipa juga menanam konsep sabar yang benar sebagai pondasi utama. sabar itu ada 3. sabar melakukan ketaatan, sabar meninggalkan keburukan/kemaksiatan dan 3 . sabar mengatasi masalah atau musibah. sabar yang ke tiga kita tahu kan, akan mudah jjika sabar ke 1 dan ke 2 telah dilatihkan.

22.(Emil - Würzburg) Bagaimana memilih tempat penitipan yang bagus untuk anak jika ortu harus sekolah atau kerja?
Jwb : Emil. Menurut hemat saya ada beberap  cara memilih. Pertama, apakah tempat itu memenuhi standard syariah agama. Kedua, apakah tempat itu memenuhi standard pengasuham. Karena amat banyak tempat penitipan yang wah namun miskin dalam pengasuhan. Ketiga, pastilah tempat itu kalau bisa dekat dengan kita baik secara psikologis, waktu dan tempat.
Wassalammualaykum wr wb,

Panitia Semilis Kharisma 2009






Tidak ada komentar:

Posting Komentar