Selasa, 22 Maret 2011

Ajari Karakter Baik pada Anak

 
Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, tidak hanya secara materil namun juga secara moril. Bahkan kalau memungkinkan, apapun yang anak-anak minta, orangtua berharap dapat memenuhinya.
Seringkali anak-anak merengek minta dibelikan mainan atau makanan yang dilihatnya saat jalan-jaln ke mall, pusat belanja, atau ke taman hiburan. Sayangnya, ketika sudah dibelikan, makanan atau mainan itu hanya didiamkan begitu saja.
Orangtua  sudah sepatutnya mulai belajar memahami dan mengerti bagaimana kerakter anak sehingga mampu menebak apa yang sebenarnya dia inginkan atau hanya sekedar ‘lapar mata’ karena melihat benda-benda  yang baru.
Saat anak meminta dibelikan sesuatu, orangtua hendaknya bertanya dengan hati-hati agar tidak terkesan melarang atau tidak setuju. Misalnya, saat anak minta dibelikan es krim, tanyakan, “apa kamu suka es krim?”, “kemarin kita pernah beli tapi kamu enggak makan, kalau dibuang kasihan yang jual bisa sedih.”
Pertanyaan yang diajukan dengan pelan-pelan, secara tidak langsung akan melatih anak berpikir untuk melakukan dan meminta sesuatu karena tahu akibat dari apa yang ditimbulkan.
Patut diingat pula jika anak-anak memiliki memori yang sangat kuat dan memiliki daya tangkap yang cepat dibandingkan orang dewasa. Masa-masa seperti ini adalah masa-masa emas dalam pembentukan karakter anak agar nantinya dapat tumbuh menjadi individu yang andal. Dengan melatih anak memahami keadaan sekitarnya, orangtua juga dapat melatih anak untuk berhemat dan bertenggang rasa serta tidak cengeng.
Orangtua memiliki pengaruh yang besar dalam karakter seorang anak karena anak-anak mencontoh sikap yang ditunjukan oleh kedua orangtuanya. Apabila orangtua terbiasa mengajarkan bertutur kata dengan baik dan tidak boros, maka anak pun akan mengikuti dengan sendirinya kebiasaan tersebut.

Sumber : Ragam "Kompas"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar