Minggu, 27 Maret 2011

Cita-citaku ingin menjadi Pramugari ^_^

Nafilah dan Zalfa
Pramugari... papah ...!!

kata yang keluar dari mulut seorang gadis kecil Zalfa, dan tidak kalahnya si adek Filah pun teriak "aku juga mau jadi Pramugari" ...saat ditanya soal cita-cita

dan disaat ditanya kenapa mau jadi pramugari mereka bilang   " ..... gajinya besar papah" ^_^

Ya, kebanyakan cita-cita anak kecil itu masih terlihat membosankan atau tidak menarik karena profesi yang mereka tahu atau kenal memang tak terlalu banyak. Mereka hanya melihat apa yang ada di sekeliling mereka. Mereka tidak tahu mengenai profesi seorang komikus, desainer, pattisier, komponis, sekretaris dan sebagainya yang baru bisa mereka tahu ketika mereka diperkenalkan atau belajar lebih banyak. Kebanyakan juga cita-cita yang mereka pilih adalah yang hebat, menarik, luar biasa di mata mereka

Cita-cita laksana sebuah motivasi yang baik buat mereka, dengan cita-cita yang kuat mereka akan semangat belajar dengan ambisius berusaha mencapai atau mengejar cita-cita yang sudah mereka tetapkan

bisa juga cita-cita mereka juga dipegaruhi oleh orang tua mereka atauuu... ditanamkan cita-cita obesesi orang tua...

tapi,
Faktanya :

- Cita-cita anak datang dari apa yang dianggapnya menarik
- Cita-cita anak datang dari apa yang disukainya
- Cita-cita anak adalah sebuah motivasi untuk maju
- Kebanyakan cita-cita anak itu sama, bahkan ada yang ikut-ikutan dengan anak lain
- Cita-cita anak suka berubah jika ia tak punya cita-cita yang tepat
- Cita-cita yang sudah ditanamkan dengan baik dan benar lalu diusahakan untuk berhasil maka 97% dari anak-anak yang seperti ini akan sukses nantinya
- Cita-cita anak yang selalu berubah tanpa adanya ketetapan dan kesungguhan maka kelak tak mengherankan jika mereka tidak sukses


Kita cukup dengan mendorong semangat anak-anaki untuk rajin belajar dan mengejar cita-cita agar kelak mereka bisa menjadi orang yang berguna.
Dan ketika mereka sudah beranjak remaja dan dewasa cita-cita mereka berlahan berubah seiring dengan pengetahuan yang mereka dapatkan.
Pada anak usia sekolah yaitu sejak sekolah dasar sampai sekolah lanjutan perlu mempelajari keseluruhan ketrampilan yang akan membantu dalam usaha membangun kehidupan masa depan.

Remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan.   Suatu masa yang
mempengaruhi perkembangan dalam aspek sosial, emosi, dan fisik. Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada persiapan memenuhi tuntutan dan peran sebagai orang dewasa. Pada tahap ini, salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih, mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan, serta membuat keputusan karir.

Keberadaan orang tua menjadi hal yang penting bagi anak untuk melangkah pada tahap tersebut yaitu agar si anak dapat melewati fase ini dengan baik dan dengan pilihan yang tepat. Tetapi, kadangkala yang terjadi adalah orang tua seringkali malahan membuat dan menentukan tujuan karir si anak tanpa melihat potensi, minat atau pun bakat si anak. Orang tua seakan-akan memiliki obsesi tersendiri terhadap si anak melalui pilihan jurusan si anak.

Dalam perkembangan karir yang terpenting adalah bagaimana seorang anak mengerti, memahami dan menguasai bidang pilihannya sehingga dapat diaplikasikan dalam pekerjaannya dikemudian hari yang kemudian dapat memberikan kesuksesan tersendiri bagi si anak.

Oleh sebab itu, orang tua dalam proses ini memberikan kepercayaan kepada anak tetapi juga memfasilitasi proses perkembangan karir si anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
  • Mengajak berdiskusi anak mengenai pilihan karirnya dan melakukan eksplorasi. Misalnya mencari tahu jurusan tertentu dengan lapangan pekerjaannya.
  • Fasilitasi perkembangan karir sejak dini, yaitu dimulai dengan mengetahui minat dan bakat anak. Sehingga, baik orang tua atau si anak tidak memilih jurusan baru sesaat akan lulus SMA. Jika demikian maka yang terjadi adalah memilih dengan terburu-buru dan kebingungan.
  • Mencari tahu potensi si anak untuk mengetahui kemampuan dasar si anak dengan melakukan konsultasi.
  • Mengarahkan si anak untuk lebih termotivasi dalam belajar
  • Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada si anak dalam proses pilihan karir tersebut.
  • Pihak sekolah memfasilitasi kegiataan bagi siswa untuk mempertajam pemahaman mengenai jurusan dan berbagai jenis pekerjaan yang ada, misalnya dengan pameran pendidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar